media komunikasi dan informasi

Kamis, 05 Januari 2012

ASUHAN KEPERAWATAN HIDROCEPHALUS

  1. Pengertian.
Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular. Ketika  produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem Ventricular.
II.  Penyebab.
Penyebab dari hidrosefalus adalah :
  • Kelaianan bawahan( Konginetal )
  • Infeksi
  • Neoplasma
  • Perdarahan.
  1. Macam-macam hidrosefalus
  • Hidrosefalus Non Komunikan ( Tipe tak berhubungan ):
Terjadinya obstruksi pada aliran cairan serebro spinal.
  • Hidrosefalus Komunikan( Tipe berhubungan ) :
Kegagalan absobsi cairan serebro spinal.
  1. Patofisiologi.
  • Penyumbatan aliran CCS dalam sisstem ventrikel dan tempat absobsi dalam rongga subaracnoid      dilatasi ruangan CSS diatasnya ( Foramen Monroi, foramen luschka dan magendie, sisterna magna dan sisterna basalis) pembentukan CSS yang berlebihan  dan kecepatan absorsi yang normal Hidrosefalus.

  1. Pengkajian.
A.  Anamnesa.
  1. Insiden  : kelaliran denga hidrosefalus terjadi pada 5,8 bayi dai   10.000 kelahiran hidup
  • Hidrosefalus dengan spinabifida terdapat kira-kira 3-4 bayi dari 1000 kelahiran hidup
  • Type hidrosefalus obstruksi terdapat  99 % kasus pada anak-anak.
  1. Riwayat kesehatan masa lalu:
  • Terutama adanya riwayat luka / trauma dikepala atau infeksi di sebral
  1. Riwayat kahamilan dan persalinan :
  • Kelahiran yang prematur
  • Neonatal meningitis
  • Perdarahan subaracnoid
  • Infeksi intra uterin
  • Perdarahan perinatal,trauma/cidera persalinan.
  1. Pemeriksaan Fisik
  • Biasanya adanya myelomeningocele, penguran lingkar kepala (Occipitifrontal)
  • Pada hidrosefalus didapatkan :
v Tanda – tanda awal   :
  • Mata juling
  • Sakit kepala
  • Lekas marah
  • Lesu
  • Menangis jika digendong dan diam bila berbaring
  • Mual dan muntah yang proyektil
  • Melihat kembar
  • Ataksia
  • Perkembangan yang berlangsung lambat
  • Pupil oedema
  • Respon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama
  • Biasanya diikuti : perubahan tingkat kesadaran, opistotonus dan spastik pada ekstremitas bawah
  • Kesulitan dalam pemberian makanan dan menelan
  • Gangguan cardio pulmoner
v    Tanda-tanda selanjutnya :
  • Nyeri kepala kepala diikuti dengan muntah-muntah
  • Pupil oedema
  • Strabismus
  • Peningkatan tekanan darah
  • Heart lambat
  • Gangguan respirasi
  • Kejang
  • Letargi
  • Muntah
  • Tanda-tanda ekstrapiramidal/ ataksia
  • Lekas marah
  • Lesu
  • Apatis
  • Kebingungan
  • Sering kali inkoheren
  • Kebutaaan
C.      Pemeriksaan Penunjang.
  • Skan temograsfi komputer ( CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi ventrikel dan membantui dalam memgidentifikasi kemungkinan penyebabnya( Neoplasma, kista,malformasi konginetal atau perdarahan intra kranial )
  • Fungsi ventrikel  kadang digunakan untiuk menukur tekanan intra kranial menghilangkan cairan serebrospinal untuk kultur (aturan ditentukan untuk pengulangan pengaliran).
  • EEG : untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik
  • Transluminasi : Untuk mengetahui apakah adanya kelainan dalam kepala
  • MRI  : ( Magnetik resonance imaging ) : memberi informasi mengenai stuktur otak tanpa kena radiasi
  1. Penatalaksanaan Medis.
Pasang parau untuk mengeluarkjan kelebihan CSS dari ventrikel lateral kebagian ekstrakranial ( biasanya peritonium untuk bayi dan anak-anak atau atrium pada remaja ) dimana hal tersebut dapat direabsorbsi
Diagnosa keperawatan, Intervensi dan rasional.
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan /kriteria hasil Intervensi Rasional
1. 2.
3.
Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala  b/d ketidakmampuan bayi dalam mengerakan kepala akibata peningkatan ukuran dan berat kepala Perubahan fungsi keluarga  b/d situasi krisis ( anak dalam catat fisik )
Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra kranial
Tidak terjadi gangguan integritas kulit dengan kriteria : Kulit utuh, bersih dan kering.
Keluarga menerima keadaan anaknya, mampu menjelaskan keadaan penderita dengan kriteria :
- Keluarga berpartisipasi dalam merawat anaknya dan secra verbal keluarga dapat mengerti tentang penyakit anaknya.
Tidak terjadi peningkatan TIK dengan kriteria :
-   Tanda vital norma, pola nafas efektif, reflek cahaya positif,tidak tejadi gangguan kesadaran, tidak muntah dan tidak kejang.
  • Kaji kulit kepala setiap 2 jam dan monitor terhadap area yang tertekan
  • Ubah posisi tiap 2 jam dapat dipertimbangkan untuk mengubaha kepala tiap jam.
  • Hindari tidak adanya linen pada temap[t tidur
  • Baringkan kepala pada bantal karet busa atau menggunakan tempat tidur air jika mungkin.
  • Berikan nutrisi sesuai kebutuhan.
  • Jelaskan secara rinci tentang kondisi penderita, prosedur, terapi dan prognosanya.
  • Ulangi penjelasan tersebut  bila perlu dengan contoh bila keluarga belum mengerti
  • Klarifikasi kesalahan asumsi  dan misskonsepsi
  • Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.
  • Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK
  • Tentukan skala coma
  • Hindari pemasangan infus dikepala
  • Hindari sedasi
  • Jangan sekali-kali memijat atau memopa shunt untuk memeriksa fungsinya
  • Ajari keluarga mengenai tanda-tanda peningkatan TIK
  • Untuk memantau keadaan integumen kulit secara dini.
  • Untuk meningkatkan sirkulasi kulit.
  • Linen dapat menyerap keringat sehingga kulit tetap kering
  • Untuk mengurangi tekanan yang menyebabkan stess mekanik.
  • Jaringan akan mudah nekrosis bila kalori dan protein kurang.
  • Pengetahuan dapat mempersiapkan keluarga dalam merawat penderita.
  • Keluarga dapat menerima seluruh informasi agar tidak menimbulkan salah persepsi
  • Untuk menghindari salah persepsi
  • Keluarga dapat mengemukakan perasaannya.
  • Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK
  • Penurunan keasadaran menandakakan adanya peningkatan TIK
  • Mencegah terjadi infeksi sistemik
  • Karena tingkat kesadaran merupakan indikator peningkatan TIK
  • Dapat mengakibatan sumbatan sehingga terjdi nyeri kepala karena peningkatan CSS atau obtruksi pada ujung kateter diperitonial
  • Keluarga dapat berpatisipasi dalam perawatan anak dengan hidrosefalus.
Daftar Pustaka
Whaley  and Wong  ( 1995 ), Nursing Care of infants and children, St.Louis : Mosby year Book
Doenges M.E, ( 1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta
Lynda Juall Carpenito, ( 2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC, Jakarta
Soetomenggolo,T.S . Imael .S , ( 1999 ), Neorologi  anak, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
Halminto,MP, ( 1995 ), Dasar- dasar keperawatan maternitas, Ed. VI, EGC, Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar